PADANG – Rumah susun (Rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Andalas (Unand) segera dibangun. Setelah Kamis (2/12) kemarin ditandatangani kontrak oleh pihak Unand, kementerian dan kontraktor.
Rektor Unand, Prof. Yuliandri usai penandatanganan kontrak mengatakan, Unand tahun ini mendapat alokasi dana dari Kementerian PUPR untuk pembangunan Rusun ASN senilai Rp.18, 3 miliar.
Rektor mengatakan kalau angka tersebut lebih besar dari perkiraan anggaran dana yang akan diterima Unand sebelumnya.
Adanya pembangunan Rusun ASN ini berawal dari adanya kebijakan dari Kementerian untuk mengatasi permasalahan penyediaan perumahan bagi tenaga pendidik dan dosen di perguruan tinggi.
Menurut Yuliandri, sebelumnya Unand juga telah membangun sejumlah Rusun di kawasan Unand. Ada juga yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Namun untuk Rusun ASN ini berbeda kategori bangunannya dari rusun yang pernah ada.
“Fasilitas di Rusun ASN Unand ini tipe 36. Totalnya akan ada 44 kamar, ” sebut rektor.
Selain itu Yuliandri juga mengatakan, pihak Unand akan menyusun pedoman untuk menempati rusun.
“Berapa lama bisa dihuni, apa hak dan kewajibannya akan disusun dari awal. Baik untuk penghuni maupun untuk pengelola. Dari awal kita terapkan pedoman itu, ” kata rektor.
Rektor juga memastikan pembangunan Rusun ASN Unand akan segera dimulai karena memang sudah tidak ada lagi hambatan.
“Ada sejumlah masalah dari Perumdos kemarin, itu semua sudah clear. Dinamika itu biasa. Sekarang kita menuju groundbreaking (peletakan batu pertama), ” pungkas rektor.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syamsul Bahri mengatakan kalau proyek ini seharusnya sudah bergulir sejak beberapa bulan belakangan, namun karena ada hambatan penyediaan lokasi pembangunan, maka kemarin tanda tangan kontrak dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
“Rusun ASN Unand ini nantinya seperti rusun rasa apartemen, ” tukas Syamsul.
Selain menyediakan sebanyak 44 kamar yang memiliki dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi, di Rusun ASN ini nantinya juga akan ada dua ruang serba guna.
“Setidaknya Rusun ASN Unand ini nantinya bisa dihuni sampai dengan 170 jiwa, ” katanya.
Setelah dimulainya proses nantinya, satker kementerian ini meminta Unand ikut membantu pengawasan pembangunan rusun. (**)